Upacara minum teh memiliki tempat menarik dalam kebiasaan dan sejarah Jepang. Membuat teh (matcha) dianggap sebagai seni dan ada banyak sekolah yang mengajarkan ini berbarengan dengan keramahan dan norma-norma melakukan upacara minum teh. Seperti yang kita ketahui, ada berbagai alat yang dipakai dalam membuat teh. Mari kita lihat 3 alat yang sangat penting dalam pembuatan teh ini, diantaranya adalah:
Chasen (茶 筅 / whisk)
Chasen ialah alat pengocok yang dipakai untuk mencampurkan matcha dengan air panas untuk membuatnya berbusa. Chasen adalah salah satu perlengkapan utama yang dipakai dalam upacara minum teh. Ada berbagai bentuk dan jenis chasen yang tersedia dan disebutkan bahwa ada lebih dari 100 jenis chasen di pasaran yang terbuat dari sekian banyak bahan yang berbeda.

Terserah pakar teh dari sekolah teh untuk menyimpulkan jenis chasen apa yang bakal mereka gunakan. Pada dasarnya terdapat dua jenis matcha yakni usucha (teh tipis) dan koicha (teh kental). Cara formal memakai chasen ialah dengan memegang chawan (mangkuk teh) dengan tangan yang tidak dominan dan memakai ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah dari tangan dominan untuk memegang pegangan untuk mencampur. Tanpa chasen, tidak mungkin dapat melakukan upacara minum teh.
Kuromoji (黒 文字 / sumpit untuk permen)
Kuromoji ialah bagian terpenting dari estetika Sabi dari ‘cara minum teh’. Ini tidak hanya mengenao pick yang diciptakan dari tumbuhan spicewood, ‘Lindera,’ yang terkenal dengan wewangian yang menyegarkan. Kuromojiare biasa mengkonsumsi permen atau kue selama upacara minum teh. Kita mesti memilih kue dan memakannya menggunakan pick kuromoji. Mereka seringkali terlihat kurus dan runcing di satu ujung dan pegangan ‘kulit kayu’ di ujung lainnya. Mereka juga digunakan sebagai sumpit dalam kesempatan seperti itu.

Chashaku (茶 杓 / sendok teh)
Chashaku ialah sendok panjang yang dipakai untuk menyendok bubuk matcha. Awalnya berasal dari Cina dan tadinya terbuat dari gading atau kulit penyu. Belakangan ini, banyak orang percaya bahwa sendok logam bisa merusak mangkuk teh dan mulai membuatnya dengan bambu. Chashaku mempunyai tongkat panjang dengan sendok berbentuk daun. Ahli teh terbesar sepanjang masa, Sen no Rikyu dari periode Sengoku, disebutkan telah merancang chashaku bambu. Itu dianggap sebagai salah satu item fungsional upacara minum teh.

Bermain Poker Sudah Menjadi Tradisi
Tanpa tiga alat yang disebutkan di atas, upacara minum teh tidak akan lengkap. Alat ini mempunyai tempat eksklusif dalam kebiasaan atau teknik hidup Jepang. Setelah upacara minum teh selesai, dilanjutkan dengan bermain Kartu Poker yang sangat digemari oleh orang-orang Jepang. Permainan Poker yang dimainkan oleh orang-orang Jepang tidaklah berbeda dengan permainan Poker yang kamu temukan di situs judi pada umumnya. Acara ini bisa berlangsung sepanjang malam, yang biasanya ditemani pula dengan sake yang merupakan minuman alcohol kegemaran orang-orang Jepang.
Apakah kamu menjadi tertarik untuk pergi ke Jepang untuk melihat upacara teh?